Membuat langit berwarna biru (part 01)
Pada saat sedang bepergian seringkali kita mendapatkan pemandangan yang indah dengan cuaca yang cerah sehingga terlihat langit berwarna biru. Kemudian dengan kamera foto kita mencoba untuk mengabadikannya dalam bentuk sebuah foto. Namun ketika kita lihat hasil fotonya, langit yang berwarna biru terlihat berwarna biru pucat atau malah putih sama sekali. Tentu saja hasil foto ini sama sekali tidak memperlihatkan keindahan yang sebelumnya kita lihat dengan mata kepala kita sendiri. Berikut penjelasan bagaimana membuat langit berwarna biru.
Kenapa langit yang berwarna biru terlihat pucat pada hasil foto dengan kamera? Hal ini terjadi karena kelemahan yang ada pada sensor kamera dalam menangkap jangkauan gelap terang (dynamic range) yang ada. Mata manusia dapat melihat dalam jangkauan antara gelap dan terang yang jauh lebih luas daripada sensor kamera. Sedangkan karena sensor kamera memiliki jangkauan yang lebih sempit, maka kamera akan memilih area mana yang menjadi prioritas dan membuat area tersebut agar memiliki exposure yang terbaik. Sebagai contoh dapat dilihat pada foto berikut:
Pada contoh foto diatas, kamera akan memprioritaskan area yang berada dalam kotak merah karena kamera menebaknya sebagai apa yang sebenarnya hendak kita foto. Karena pada kondisi sebenarnya jangkauan antara gelap terang pada foto ini (antara tanaman landscape dan langit) cukup jauh, maka kamera akan memilih mengangkat exposure pada area kotak merah agar detailnya dapat terlihat, sedangkan yang di luar kotak merah (langit) yang pada kondisi sebenarnya sudah cukup terang akan menjadi over expose karena ikut terangkat. Akibatnya langit yang tadinya berwarna biru menjadi putih karena over expose sedangkan area lain menjadi terexpose dengan baik.
Pertanyaan berikutnya bagaimana kamera memilih area mana yang menjadi prioritas meteringnya? Pada saat ini kamera digital sudah semakin pintar dalam berbagai hal, termasuk diantaranya kemampuan untuk menentukan bagian mana yang tampaknya merupakan point of interest yang diinginkan oleh fotografer. Namun kemampuan ini kadang menjadi bumerang bagi fotografer karena hasil foto lebih banyak didikte oleh kamera ketimbang fotografernya sendiri. Ada baiknya setiap fotografer mengenal fiturmetering mode dari kameranya masing-masing. Silahkan dilihat manualnya dan pelajari mengenai metering mode ini. Metering mode akan menentukan bagaimana kamera berusaha mengukur area gelap terang pada gambar yang ia tangkap di sensornya.
Sejauh ini saya telah menjelaskan bagaimana ketidaksempurnaan pada sensor kamera mengakibatkan warna langit menjadi putih atau pucat. Karena ini berkaitan dengan teknologi hardware berupa sensor pada kamera, maka tentu saja sensor kamera dengan teknologi yang lebih baik akan mampu mengurangi efek ini karena memiliki jangkauan gelap terang yang lebih baik ketimbang kamera dengan sensor yang jelek.
Langkah lain yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kemungkinan langit menjadi putih adalah dengan memperhatikan posisi matahari. Apabila posisi matahari berada di depan atau di belakang fotografer maka kemungkinan besar langit akan menjadi berwarna pucat atau putih karena refraksi dari sinar matahari di atmosfer. Untuk itu usahakan posisi matahari berada pada sudut 90 derajat dari fotografer atau berada di sebelah kiri atau kanan.
Cara lain adalah dengan menggunakan filter pada lensa kamera. Ada dua filter yang dapat digunakan yaitu filter Graduated Neutral Density dan Polarizer. Filter Graduated Neutral Density akan membuat sebagian dari foto (dalam hal ini bagian langit) menjadi lebih gelap. Dengan demikian kamera dapat melakukan metering dengan baik pada keseluruhan foto. Filter ini merupakan solusi dari masalah mendasar dari sensor kamera seperti yang telah saya jelaskan di awal tulisan ini. Sedangkan filter Polarizer merupakan filter yang membelokkan arah cahaya. Dengan mengatur sudut pada filter Circular Polarizer (CPL) maka pantulan sinar matahari di atmosfer dapat di kurangi efeknya sehingga langit dapat terlihat lebih berwarna biru.
Dan terakhir adalah kondisi dari iklim dimana kita melakukan pemotretan. Contohnya di kota besar seperti Jakarta lebih sulit untuk mendapatkan foto dengan langit berwarna biru karena tingkat polusi udara yang tinggi di atmosfer kota Jakarta. Akan jauh lebih mudah mendapatkan foto dengan langit berwarna biru cerah di daerah dengan tinggakt polusi udara yang rendah. Di Jakarta kemungkinan untuk mendapatkan langit yang baik hanya dalam rentang waktu beberapa menit setelah terjadi hujan.
Dari penjelasan di atas maka dapat kita simpulkan beberapa hal yang dapat dilakukan pada saat pemotretan untuk mendapatkan langit yang berwarna biru:
- Gunakan kamera dengan sensor yang mampu membaca Dynamic Range dengan baik.
- Pahami dengan baik kemudian pilih Metering Mode yang tepat pada kamera sesuai kondisi pemotretan.
- Perhatikan posisi matahari pada saat memotret. Usahakan berada di sebelah kiri atau kanan dari fotografer.
- Gunakan filter Graduated Density atau Polarizer.
- Pilih area dengan iklim dan cuaca yang menunjang serta waktu yang tepat.
Pada tulisan berikutnya saya akan memperlihatkan bagaimana membuat langit berwarna biru dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop & Adobe Lightroom.
0 Comments